Kamis, 17 Juni 2010

EKOSISTEM PADANG LAMUN

Ekosistem Padang Lamun

A. Morfologi lamun

Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang terdapat dan tumbuh di lingkungan laut, biasa ditemukan diperairan pantai yang dangkal. Seperti rumput yang didarat, lamun memiliki tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai merayap (rhizome) yang efektif untuk perkembangbiakan. Lamun juga berbunga, memilki buah dan biji, berbeda dengan alga dan rumput laut. Akar dalam system internal yang memiliki lamun berfungsi dalam pengangkutan gas dan zat-zat hara (Hadijah,2000).

Padang lamun di Indonesia tersusun atas tujuh genus lamun yang masuk ke dalam dua falimi, yaitu Hydrocaritaceae dan Pomatogonaceae. Anggota Pomatogonaceae yaitu Enhalus, Thallasia, dan Halophila. Sedangkan anggota family Hydrocaritaceae antara lain Halodule, Cymodoceae, Sryngidium dan Thalassodendrum (Wimbaningrum dkk, 2003).

Pertumbuhan padang lamun sangat membutuhkan sirkulasi air yang baik. Air menghantarkan zat-zat nutrient dan oksigen serta mengangkut hasil metabolism lamun, seperti karbon dioksida (CO2) ke luar daerah padang lamun.

Gambar 1. Struktur morfologi tumbuhan Lamn

.Secara umum semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat yang berlumpur sampai berbatu. Akan tetapi padang lamun yang sering dijumpai memiliki substrat lumpur berpasir tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang (Fachruddin, 2002).

Tumbuhan lamun dapat bertahanhidup dilaut dengan baik karena tumbuhan ini mampu hidup dimedia air asin, dapat berfungsi normal pada keadaan terbenam, memiliki system perakaran untuk berkembang baik, mampu melaksanakan daur generative dalam kaeadaan terbenam, dan lamun mampu bertahan dalam kondisi lingkungan laut yang kurang stabil.

B. Peranan ekosistem Padang Lamun

Padang lamun merupakan habitat bagi berbagai organisme laut. Biota yang hidup dipadang lamun memiliki sifat temporer dan ada yang tetap. Padang lamun dimanfaatkan sebagai tempat memijah dan mengasuh juvenile ikan karang. Dugong-dugong dan penyu yang memakan lamun jenis lamun Syringidium isotifolium dan Thalassia hemprichii (Nontji, 1990).

Padang lamun juga dimanfaaatkan oleh biota laut untuk berlindung dari terik matahari dan kehilangan kadar ait tubuh (dehidrasi) saat permukaan pantai surut. Di daerah padang lamun biota dapat ditemukan dengan melimpah karena lamun dipergunakan juga sebagai tempat perlindungan dan persembunyian dari predator dan kecepatan arus dan gelombang yang tinggi. Lamun juga dimanfaatkan sebagai sumber energy (makanan) baik herbivore ataupun detritus.

Padang lamun memiliki produktifitas yang tinggi, jenis-jenis Polychaeta, nekton, plankton dan fauna invertebrate lainnya ditemukan di ekosistem ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan-bahan organic sebagai substrat untuk alga, makroflora dan fauna.

Padang lamun juga berperan sebagai penangkap sedimen dan mencegah erosi. Helaian daun pada lamun dapat yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus gelombang yang besar, sehingga perairan menjadi tenang. Akar dari lamun dapat menahan dan mengikat sedimen sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaan.



Gambar 2. Biota pada ekosistem padang lamun

Lamun juga berfungsi menfiksasi karbon yang sebagian besar masuk kedalam system daur rantai makanan. Padang lamun juga berinteraksi dengan terumbu karang dan mangrove. Ekosistem lamun ini terdapat di banyak perairan pantai di negara kita. Ekosistem ini yang berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang. Terdapat 5 interaksi diantara ke tiga ekosistem ini yaitu interaksi faktor fisik (suhu, pH, kecepatan arus dan gelombang), interaksi organik zat terlatut dan partikel, interaksi migrasi fauna dan aktivitas manusia
.

C. Jenis lamun di teluk lampung.

Dari penelitian pada tahun 2006 yang dilakukan mahasiswa biologi FMIPA Universitas Lampung, didapatkan vegetasi campuran yang tersusun oleh jenis lamun Cymodeca rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, dan Thalassia hemprichii.


Gambar 3. Cymonocea rotundata

D. Manfaat ekonomis padang lamun bagi manusia

Secara tradisional lamun telah dimanfaatkan untuk keranjang anyaman, dibakar untuk garam, soda atau penghangat, bahan isian kasur, atap, bahan kemasan, pupuk, isolasi suara dan suhu. Pada ekosistem padang lamun juga dapat menghasilkan ikan karang yang kemudian dapat dikonsumsi dan dijual oleh para nelayan lokal. Pada jaman modern ini, lamun dimanfaatkan antara lain sebagai penyaring limbah, stabilisator pantai, pupuk, makanan dan obat obatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar