PERAIRAN ESTUARIA
Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas
dengan laut. Estuaria merupakan tempat pertemuan antara air laut dengan air sungai dan merupakan bagian hilir dari sungai. Pada dasar perairan estuaria ini terjadi pengendapan karena hal ini terjadi pertemuan partikel pasir/lumpur yang dibawa oleh arus sungai bertemu dengan pasir yang berada di daerah sekitar pantai. Dengan demikian percampuran pasir tersebut menghasilkan pengendapan lumpur yang sangat berpengaruh pada perilaku kehidupan organisme di daerah estuaria. Selain itu salinitas yang terbentuk di muara merupakan campuran antara salinitas air sungai dengan salinitas laut.
Estuaria merupakan tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi,pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada
biotanya. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat
fisika lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air
laut. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan
komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan
sekelilingnya. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasangsurut
air laut, banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah
estuaria tersebut.
Muara merupakan suatu tempat yang cukup sulit untuk di tempati, bersifat cukup produktif yang dapat mendukung sejumlah besar biomassa. Secara umum muara hanya dapat dihuni oleh beberapa spesies saja. Menurut Soeyasa, (2001), faktor-faktor yang dapat menyebabkan daerah ini mempunyai nilai produktivitas yang tinggi adalah : Terdapat penambahan bahan-bahan organik secara terus-menerus yang berasal dari daerah aliran sungai, Perairan muara umumnya dangkal, sehingga cukup menerima sinar matahari untuk menyokong kehidupan tumbuh-tumbuhan, Tempat yang relatif kecil menerima aksi gelombang, akibatnya detritus dapat menumpuk di dalamnya, Aksi pasang selalu mengaduk bahan-bahan organik yang berada di sekitar tumbuh-tumbuhan. Daerah muara merupakan tempat hidup yang baik bagi populasi ikan jika dibandingkan jenis hewan lain. Daerah ini merupakan tempat untuk berpijah dan membesarkan anak-anaknya bagi beberapa spesies ikan.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain :
sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang
surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang
bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan
(feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh
besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan
estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat
penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan
kawasan industri.
Organisme konsumen di muara beraneka ragam dan jumlahnya besar. Zooplankton merupakan predator terbesar. Remis, udang-udangan dan ikan sering besar ukurannya. Jumlah organisme di muara dipengaruhi besar oleh indeks salinitas, hanya organisme tertentu yang dapat hidup di muara ini yaitu organisme yang mampu menyesuaikan organ tubuhnya dengan salinitas air muara.
Estuaria merupakan ekosistem yang produktif karena merupakan daerah pertemuannya kedua jenis perairan yaitu perairan tawar dan perairan asin (laut). Namun seiring terjadinya pembangunan didaerah sekitar pinggiran kota menyebabkan tergusur dan hilang fungsinya ekosistem ini. Daerah estuary praktis menjadi daerah tempat pembuangan sampah dan limbah dari berbagai sumber.
Kualitas air dari hulu yang telah tercemar dan rusak pun bermuara di daerah estuary. Akibat aktifitas oleh masyarakat yang tidak baik inilah mengakibatkan berubah fungsinya lahan tersebut. Sampah menutupi permukaan perairan ini, limbah pun bebas dibuang di perairan ini. Daerah estuaria di dekat perkotaan pun cukup sempit dan air yang adapun mulai turun kualitasnya dan terjadi pendangkalan dan pemapatan saluran akibat menumpuknya sampah.
Rusaknya factor fisik dan kimia dari daerah estuary mempengaruhi rusaknya pula factor biologi yang ada. Factor biologi yang bergantung pada factor fisik dan kimia, misalnya akibat menurunnya pH (derajat keasaman) menyebabkan menurunnya jumlah mikroorganisme yang ada. Kekeruhan yang meningkat menyebabakan organisme di daerah bawah tidak daapat berfotosintesis ataupun mendapatkan O2 untuk melakukan proses respirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar