Sabtu, 04 Desember 2010
1 minggu lagi
rujan rintik membasahi bumi dan jiwa ini.... tertegun aku, teringat akan kisah yang memillukan dan membuat ngilu hati ku.. kurang lebih sebulan yang lalu mungkin... ada hatiku yang enggan menggingatnya... otakqu terus menerus memblokir memory tentangnya... mungkin karena terlukai.
entah ini dendam atau apapun... ingin rasanya menemuinya dan sekilas melihatnya dan tersenyum..... suatu saat nanti" pikirku. aku ingin melihat dirinya... hidup baik, bahagia dan tersenyum...
aku akan hidup baik... kau juga akan begitu.. ucapmu dulu
aku tak bisa langsung melupakanmu... tak akan tergantikan. kau tetap di posisi itu, di hatiku... entah sampai kapan?? oh ya, ada sang waktu yang akan membawamu pergi kelak... hanya menunggu waktu.. mungkin aku tak kan terpanguruh oleh pikiran tentangmu... 1 minggu lagi.. 1 bulan lagi... 1 tahun lagi....
Senin, 25 Oktober 2010
journey
aku seolah berjalan sendiri dan merasa sepi. aku tak menyadari betapa banyak yang memperhatikan diriku dan mataku terkecoh hal tak penting yang menyebabkan perhatian mereka seolah terevaporasi.... jadi aku merasa sendiri. kadang aku merasa bosan dan kesal dengan keadaan seperti ini, seolah merasa lelah dengan ulahku sendiri dan dengan pikiranku sendiri. Dalam perjalanan hidupku... aku yakinkan untuk aku bisa mencapai apa yang aku inginkan dan yang bermanfaat untuk orang disekitarku... berharap aku bisa lebih banyak membantu sesama. waktu dulu aku sering memikirkan hidup nyaman dengan semua sarana yang mungkin aku dapatkan esok. salah akhirnya aku mengerti aku tak mungkin bisa mempertanggung jawabkan semua itu. aku tau, aku takkan sanggup untuk semua pertanyaan yang akan diajukanNya.aku ini plin plan.... aku tau, aku punya cit-cita cantik dan menggairahkan hidup namun aku nyaris tergoda kehidupan yang semu ditawarkan yang mungkin terasa hambar dan emosiqu mendominasi logikaku... sungguh gila!
tersengal-sengal aku dalam tangis..... aku bersalah... menyukai seorang dengan hatiku, dan emosiku mendominasi memburamkan prioritas hidupku.... berkali-kali orang terdekatku mengingatkan akan perubahan diriku, kutepis dan selalu kutepis. aku pikir ini fitrah. ingin rasanya melepas jerat hati... ingin rasanya membebaskan diri dari keterpurukan emosi.... kadang terfikir mungkin aku akan merasa sendiri tapi mungkin itu akan membaik lagi. tak ada yang abadi bukan???? seperti kesedihan yang aku khawatirkan itu.aku juga telah lelah mengikutinya dan bersabar, aku tak menjadi diriku... hampir pemikiranku semua tersita olehnya... Aku benci! dan dia??? adakah dia memikirkan diriku sedikit saja? adakah dia ingin aku bahagia dan tersenyum?.... aku berusaha sebisanya membuatnya merasa nyaman dengan kehadiranku hidupnya. aduuuuuuuuuuh...... kenapa ku jadi menceritakan kekesalan hatiku???? tak wajar! stop!....
apakah aku harus melepasnya? aku binggung... aku menyukainya dan mungkin menyayanginya dengan tulus... tapi aku juga tak sabar dengan sikapnya yang terkadang acuh dan mementingkan dirinya sendiri... atau mungkin ia terlalu dewasa untukku? ada rasa ingin menuntutnya bersikap manis padaku... tapi apa dayaku... usaha terakhirku mungkin melepasnya. aku sudah berusaha dan bersabar untuknya.aku harus kemabali pada diriku.... yang dulu berjalan mandiri ceria dan tak hanya mengangankan hal semu.....
Kamis, 17 Juni 2010
EKOSISTEM PADANG LAMUN
Ekosistem Padang Lamun
A. Morfologi lamun
Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang terdapat dan tumbuh di lingkungan laut, biasa ditemukan diperairan pantai yang dangkal. Seperti rumput yang didarat, lamun memiliki tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai merayap (rhizome) yang efektif untuk perkembangbiakan. Lamun juga berbunga, memilki buah dan biji, berbeda dengan alga dan rumput laut. Akar dalam system internal yang memiliki lamun berfungsi dalam pengangkutan gas dan zat-zat hara (Hadijah,2000).
Padang lamun di Indonesia tersusun atas tujuh genus lamun yang masuk ke dalam dua falimi, yaitu Hydrocaritaceae dan Pomatogonaceae. Anggota Pomatogonaceae yaitu Enhalus, Thallasia, dan Halophila. Sedangkan anggota family Hydrocaritaceae antara lain Halodule, Cymodoceae, Sryngidium dan Thalassodendrum (Wimbaningrum dkk, 2003).
Pertumbuhan padang lamun sangat membutuhkan sirkulasi air yang baik. Air menghantarkan zat-zat nutrient dan oksigen serta mengangkut hasil metabolism lamun, seperti karbon dioksida (CO2) ke luar daerah padang lamun.
Gambar 1. Struktur morfologi tumbuhan Lamn
.Secara umum semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat yang berlumpur sampai berbatu. Akan tetapi padang lamun yang sering dijumpai memiliki substrat lumpur berpasir tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang (Fachruddin, 2002).
Tumbuhan lamun dapat bertahanhidup dilaut dengan baik karena tumbuhan ini mampu hidup dimedia air asin, dapat berfungsi normal pada keadaan terbenam, memiliki system perakaran untuk berkembang baik, mampu melaksanakan daur generative dalam kaeadaan terbenam, dan lamun mampu bertahan dalam kondisi lingkungan laut yang kurang stabil.
B. Peranan ekosistem Padang Lamun
Padang lamun merupakan habitat bagi berbagai organisme laut. Biota yang hidup dipadang lamun memiliki sifat temporer dan ada yang tetap. Padang lamun dimanfaatkan sebagai tempat memijah dan mengasuh juvenile ikan karang. Dugong-dugong dan penyu yang memakan lamun jenis lamun Syringidium isotifolium dan Thalassia hemprichii (Nontji, 1990).
Padang lamun juga dimanfaaatkan oleh biota laut untuk berlindung dari terik matahari dan kehilangan kadar ait tubuh (dehidrasi) saat permukaan pantai surut. Di daerah padang lamun biota dapat ditemukan dengan melimpah karena lamun dipergunakan juga sebagai tempat perlindungan dan persembunyian dari predator dan kecepatan arus dan gelombang yang tinggi. Lamun juga dimanfaatkan sebagai sumber energy (makanan) baik herbivore ataupun detritus.
Padang lamun memiliki produktifitas yang tinggi, jenis-jenis Polychaeta, nekton, plankton dan fauna invertebrate lainnya ditemukan di ekosistem ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan-bahan organic sebagai substrat untuk alga, makroflora dan fauna.
Padang lamun juga berperan sebagai penangkap sedimen dan mencegah erosi. Helaian daun pada lamun dapat yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus gelombang yang besar, sehingga perairan menjadi tenang. Akar dari lamun dapat menahan dan mengikat sedimen sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaan.
Gambar 2. Biota pada ekosistem padang lamun
Lamun juga berfungsi menfiksasi karbon yang sebagian besar masuk kedalam system daur rantai makanan. Padang lamun juga berinteraksi dengan terumbu karang dan mangrove. Ekosistem lamun ini terdapat di banyak perairan pantai di negara kita. Ekosistem ini yang berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang. Terdapat 5 interaksi diantara ke tiga ekosistem ini yaitu interaksi faktor fisik (suhu, pH, kecepatan arus dan gelombang), interaksi organik zat terlatut dan partikel, interaksi migrasi fauna dan aktivitas manusia
.
C. Jenis lamun di teluk lampung.
Dari penelitian pada tahun 2006 yang dilakukan mahasiswa biologi FMIPA Universitas Lampung, didapatkan vegetasi campuran yang tersusun oleh jenis lamun Cymodeca rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, dan Thalassia hemprichii.
Gambar 3. Cymonocea rotundata
D. Manfaat ekonomis padang lamun bagi manusia
Secara tradisional lamun telah dimanfaatkan untuk keranjang anyaman, dibakar untuk garam, soda atau penghangat, bahan isian kasur, atap, bahan kemasan, pupuk, isolasi suara dan suhu. Pada ekosistem padang lamun juga dapat menghasilkan ikan karang yang kemudian dapat dikonsumsi dan dijual oleh para nelayan lokal. Pada jaman modern ini, lamun dimanfaatkan antara lain sebagai penyaring limbah, stabilisator pantai, pupuk, makanan dan obat obatan.
A. Morfologi lamun
Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang terdapat dan tumbuh di lingkungan laut, biasa ditemukan diperairan pantai yang dangkal. Seperti rumput yang didarat, lamun memiliki tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai merayap (rhizome) yang efektif untuk perkembangbiakan. Lamun juga berbunga, memilki buah dan biji, berbeda dengan alga dan rumput laut. Akar dalam system internal yang memiliki lamun berfungsi dalam pengangkutan gas dan zat-zat hara (Hadijah,2000).
Padang lamun di Indonesia tersusun atas tujuh genus lamun yang masuk ke dalam dua falimi, yaitu Hydrocaritaceae dan Pomatogonaceae. Anggota Pomatogonaceae yaitu Enhalus, Thallasia, dan Halophila. Sedangkan anggota family Hydrocaritaceae antara lain Halodule, Cymodoceae, Sryngidium dan Thalassodendrum (Wimbaningrum dkk, 2003).
Pertumbuhan padang lamun sangat membutuhkan sirkulasi air yang baik. Air menghantarkan zat-zat nutrient dan oksigen serta mengangkut hasil metabolism lamun, seperti karbon dioksida (CO2) ke luar daerah padang lamun.
Gambar 1. Struktur morfologi tumbuhan Lamn
.Secara umum semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat yang berlumpur sampai berbatu. Akan tetapi padang lamun yang sering dijumpai memiliki substrat lumpur berpasir tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang (Fachruddin, 2002).
Tumbuhan lamun dapat bertahanhidup dilaut dengan baik karena tumbuhan ini mampu hidup dimedia air asin, dapat berfungsi normal pada keadaan terbenam, memiliki system perakaran untuk berkembang baik, mampu melaksanakan daur generative dalam kaeadaan terbenam, dan lamun mampu bertahan dalam kondisi lingkungan laut yang kurang stabil.
B. Peranan ekosistem Padang Lamun
Padang lamun merupakan habitat bagi berbagai organisme laut. Biota yang hidup dipadang lamun memiliki sifat temporer dan ada yang tetap. Padang lamun dimanfaatkan sebagai tempat memijah dan mengasuh juvenile ikan karang. Dugong-dugong dan penyu yang memakan lamun jenis lamun Syringidium isotifolium dan Thalassia hemprichii (Nontji, 1990).
Padang lamun juga dimanfaaatkan oleh biota laut untuk berlindung dari terik matahari dan kehilangan kadar ait tubuh (dehidrasi) saat permukaan pantai surut. Di daerah padang lamun biota dapat ditemukan dengan melimpah karena lamun dipergunakan juga sebagai tempat perlindungan dan persembunyian dari predator dan kecepatan arus dan gelombang yang tinggi. Lamun juga dimanfaatkan sebagai sumber energy (makanan) baik herbivore ataupun detritus.
Padang lamun memiliki produktifitas yang tinggi, jenis-jenis Polychaeta, nekton, plankton dan fauna invertebrate lainnya ditemukan di ekosistem ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan-bahan organic sebagai substrat untuk alga, makroflora dan fauna.
Padang lamun juga berperan sebagai penangkap sedimen dan mencegah erosi. Helaian daun pada lamun dapat yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus gelombang yang besar, sehingga perairan menjadi tenang. Akar dari lamun dapat menahan dan mengikat sedimen sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaan.
Gambar 2. Biota pada ekosistem padang lamun
Lamun juga berfungsi menfiksasi karbon yang sebagian besar masuk kedalam system daur rantai makanan. Padang lamun juga berinteraksi dengan terumbu karang dan mangrove. Ekosistem lamun ini terdapat di banyak perairan pantai di negara kita. Ekosistem ini yang berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang. Terdapat 5 interaksi diantara ke tiga ekosistem ini yaitu interaksi faktor fisik (suhu, pH, kecepatan arus dan gelombang), interaksi organik zat terlatut dan partikel, interaksi migrasi fauna dan aktivitas manusia
.
C. Jenis lamun di teluk lampung.
Dari penelitian pada tahun 2006 yang dilakukan mahasiswa biologi FMIPA Universitas Lampung, didapatkan vegetasi campuran yang tersusun oleh jenis lamun Cymodeca rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, dan Thalassia hemprichii.
Gambar 3. Cymonocea rotundata
D. Manfaat ekonomis padang lamun bagi manusia
Secara tradisional lamun telah dimanfaatkan untuk keranjang anyaman, dibakar untuk garam, soda atau penghangat, bahan isian kasur, atap, bahan kemasan, pupuk, isolasi suara dan suhu. Pada ekosistem padang lamun juga dapat menghasilkan ikan karang yang kemudian dapat dikonsumsi dan dijual oleh para nelayan lokal. Pada jaman modern ini, lamun dimanfaatkan antara lain sebagai penyaring limbah, stabilisator pantai, pupuk, makanan dan obat obatan.
Ekosistem Esturia
PERAIRAN ESTUARIA
Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas
dengan laut. Estuaria merupakan tempat pertemuan antara air laut dengan air sungai dan merupakan bagian hilir dari sungai. Pada dasar perairan estuaria ini terjadi pengendapan karena hal ini terjadi pertemuan partikel pasir/lumpur yang dibawa oleh arus sungai bertemu dengan pasir yang berada di daerah sekitar pantai. Dengan demikian percampuran pasir tersebut menghasilkan pengendapan lumpur yang sangat berpengaruh pada perilaku kehidupan organisme di daerah estuaria. Selain itu salinitas yang terbentuk di muara merupakan campuran antara salinitas air sungai dengan salinitas laut.
Estuaria merupakan tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi,pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada
biotanya. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat
fisika lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air
laut. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan
komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan
sekelilingnya. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasangsurut
air laut, banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah
estuaria tersebut.
Muara merupakan suatu tempat yang cukup sulit untuk di tempati, bersifat cukup produktif yang dapat mendukung sejumlah besar biomassa. Secara umum muara hanya dapat dihuni oleh beberapa spesies saja. Menurut Soeyasa, (2001), faktor-faktor yang dapat menyebabkan daerah ini mempunyai nilai produktivitas yang tinggi adalah : Terdapat penambahan bahan-bahan organik secara terus-menerus yang berasal dari daerah aliran sungai, Perairan muara umumnya dangkal, sehingga cukup menerima sinar matahari untuk menyokong kehidupan tumbuh-tumbuhan, Tempat yang relatif kecil menerima aksi gelombang, akibatnya detritus dapat menumpuk di dalamnya, Aksi pasang selalu mengaduk bahan-bahan organik yang berada di sekitar tumbuh-tumbuhan. Daerah muara merupakan tempat hidup yang baik bagi populasi ikan jika dibandingkan jenis hewan lain. Daerah ini merupakan tempat untuk berpijah dan membesarkan anak-anaknya bagi beberapa spesies ikan.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain :
sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang
surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang
bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan
(feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh
besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan
estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat
penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan
kawasan industri.
Organisme konsumen di muara beraneka ragam dan jumlahnya besar. Zooplankton merupakan predator terbesar. Remis, udang-udangan dan ikan sering besar ukurannya. Jumlah organisme di muara dipengaruhi besar oleh indeks salinitas, hanya organisme tertentu yang dapat hidup di muara ini yaitu organisme yang mampu menyesuaikan organ tubuhnya dengan salinitas air muara.
Estuaria merupakan ekosistem yang produktif karena merupakan daerah pertemuannya kedua jenis perairan yaitu perairan tawar dan perairan asin (laut). Namun seiring terjadinya pembangunan didaerah sekitar pinggiran kota menyebabkan tergusur dan hilang fungsinya ekosistem ini. Daerah estuary praktis menjadi daerah tempat pembuangan sampah dan limbah dari berbagai sumber.
Kualitas air dari hulu yang telah tercemar dan rusak pun bermuara di daerah estuary. Akibat aktifitas oleh masyarakat yang tidak baik inilah mengakibatkan berubah fungsinya lahan tersebut. Sampah menutupi permukaan perairan ini, limbah pun bebas dibuang di perairan ini. Daerah estuaria di dekat perkotaan pun cukup sempit dan air yang adapun mulai turun kualitasnya dan terjadi pendangkalan dan pemapatan saluran akibat menumpuknya sampah.
Rusaknya factor fisik dan kimia dari daerah estuary mempengaruhi rusaknya pula factor biologi yang ada. Factor biologi yang bergantung pada factor fisik dan kimia, misalnya akibat menurunnya pH (derajat keasaman) menyebabkan menurunnya jumlah mikroorganisme yang ada. Kekeruhan yang meningkat menyebabakan organisme di daerah bawah tidak daapat berfotosintesis ataupun mendapatkan O2 untuk melakukan proses respirasi.
Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas
dengan laut. Estuaria merupakan tempat pertemuan antara air laut dengan air sungai dan merupakan bagian hilir dari sungai. Pada dasar perairan estuaria ini terjadi pengendapan karena hal ini terjadi pertemuan partikel pasir/lumpur yang dibawa oleh arus sungai bertemu dengan pasir yang berada di daerah sekitar pantai. Dengan demikian percampuran pasir tersebut menghasilkan pengendapan lumpur yang sangat berpengaruh pada perilaku kehidupan organisme di daerah estuaria. Selain itu salinitas yang terbentuk di muara merupakan campuran antara salinitas air sungai dengan salinitas laut.
Estuaria merupakan tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi,pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada
biotanya. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat
fisika lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air
laut. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan
komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan
sekelilingnya. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasangsurut
air laut, banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah
estuaria tersebut.
Muara merupakan suatu tempat yang cukup sulit untuk di tempati, bersifat cukup produktif yang dapat mendukung sejumlah besar biomassa. Secara umum muara hanya dapat dihuni oleh beberapa spesies saja. Menurut Soeyasa, (2001), faktor-faktor yang dapat menyebabkan daerah ini mempunyai nilai produktivitas yang tinggi adalah : Terdapat penambahan bahan-bahan organik secara terus-menerus yang berasal dari daerah aliran sungai, Perairan muara umumnya dangkal, sehingga cukup menerima sinar matahari untuk menyokong kehidupan tumbuh-tumbuhan, Tempat yang relatif kecil menerima aksi gelombang, akibatnya detritus dapat menumpuk di dalamnya, Aksi pasang selalu mengaduk bahan-bahan organik yang berada di sekitar tumbuh-tumbuhan. Daerah muara merupakan tempat hidup yang baik bagi populasi ikan jika dibandingkan jenis hewan lain. Daerah ini merupakan tempat untuk berpijah dan membesarkan anak-anaknya bagi beberapa spesies ikan.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain :
sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang
surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang
bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan
(feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh
besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan
estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat
penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan
kawasan industri.
Organisme konsumen di muara beraneka ragam dan jumlahnya besar. Zooplankton merupakan predator terbesar. Remis, udang-udangan dan ikan sering besar ukurannya. Jumlah organisme di muara dipengaruhi besar oleh indeks salinitas, hanya organisme tertentu yang dapat hidup di muara ini yaitu organisme yang mampu menyesuaikan organ tubuhnya dengan salinitas air muara.
Estuaria merupakan ekosistem yang produktif karena merupakan daerah pertemuannya kedua jenis perairan yaitu perairan tawar dan perairan asin (laut). Namun seiring terjadinya pembangunan didaerah sekitar pinggiran kota menyebabkan tergusur dan hilang fungsinya ekosistem ini. Daerah estuary praktis menjadi daerah tempat pembuangan sampah dan limbah dari berbagai sumber.
Kualitas air dari hulu yang telah tercemar dan rusak pun bermuara di daerah estuary. Akibat aktifitas oleh masyarakat yang tidak baik inilah mengakibatkan berubah fungsinya lahan tersebut. Sampah menutupi permukaan perairan ini, limbah pun bebas dibuang di perairan ini. Daerah estuaria di dekat perkotaan pun cukup sempit dan air yang adapun mulai turun kualitasnya dan terjadi pendangkalan dan pemapatan saluran akibat menumpuknya sampah.
Rusaknya factor fisik dan kimia dari daerah estuary mempengaruhi rusaknya pula factor biologi yang ada. Factor biologi yang bergantung pada factor fisik dan kimia, misalnya akibat menurunnya pH (derajat keasaman) menyebabkan menurunnya jumlah mikroorganisme yang ada. Kekeruhan yang meningkat menyebabakan organisme di daerah bawah tidak daapat berfotosintesis ataupun mendapatkan O2 untuk melakukan proses respirasi.
Rabu, 09 Juni 2010
Sebuah cerita tentang pelangi kehidupan
Aku tak tertarik padamu saat pertama kali melihatmu……. Kau terus dan terus menghubungi aku…dan memebuatmu menjadi perhatian baru. seolah aku memilki seorang teman baru yang ku cari. Aku takut terluka dan aku tidak cukup dewasa. Jadi, dalam hatiku selalu mencari seorang yang dapat memanjakan aku… sungguh, dan kaupun menunjukkanya padaku…. Kau mengatakan kau perduli tentangku. Kau balas semua harapanku… dan menjadikan aku berharap yang lebih dan aku tetap tak tak juga pernah dewasa, aku mulai menuntutmu untuk memperhatikan aku. Aku tak mengerti kenapa tak mau aku coba sekilas saja memahami keadaan dan hanya terus bermimpi dan berharap….. hingga suatu waktu aku kau buat binggung… kau tak lagi seperduli pertama saat kau hubungi aku, kau seolah terpaksa mengerti aku, mulai menghilang dan sibuk dengan kehidupanmu…. Aku lalu mencoba menanyakanya… berhari-hari hatiku tak tenang dan ternyata aku memang salah. Aku tak seharusnya lagi berharap padamu….. realita yang ada kau tak pernah yakin, kau mudah menyerah serta tergoda dengan hal indah lainnya. Harus kusadari itu…..” ini hidup sayang “ ucapku dalam hati. Tak pernah kita miliki apapun dan tak pernah ada hal abadi….. semua hanya titipan dari Allah dan akan kemabili padaNya. Ini saat selanjutnya kau harus memaknai hidup dan belajar dewasa. Kau harus lebih bijak dengan kehidupan yang terasa sulit. Tak apa terluka…. Tak apa tersakiti…. Itu takkan lama… karena tak pernah ada yang abadi.
Tentang kau… berapa banyak waktuku terbuang menunggu dan menunggu mu……dengan selalu kecurigaan yang ku tepis. Aku sedih? sungguh…. Aku terluka ? pasti. Aku tau apa yang kau inginkan…. Bermain-main ? bersenang- senang? Kau ingin banyak yang menyayangimu? Pasti. Kau tau betapa aku ingin mempertahankanmu? Aku ingin kau benar-benar baik… tak lagi mudah tergoda, tak lagi mudah mencinta lalu melepaskanya. Aku ingikan semua hal terbaik untuk dirimu. Tak ingin kau tersakiti ataupun disakiti orang lain. Aku ingin kau bahagia. Tapi aku sadar semua itu hanya inginku yang kepastiannya bukan hak ku. Sungguh hati ini terluka tau kah kau? Betapa aku ingin semua memory tentang kasih sayangmu terhapus dalam hitungan detik. Kita Cuma teman ! seandainya itu yang bisa kulakukan detik ini juga. Kau tau sulit melupakannya. Astagfirullah…… tentu aku berdosa banyak hingga Tuhan menguji dan membawa ini padaku.
Kepadamu sungguh aku minta maaf atas semua kelakuan burukku…
Maaf atas semua prasangka burukku….
Maaf atas sikap dan kata yang pernah terucap…
Maaf atas hasratmu yang pernah tak terbalaskan…
Maaf atas penuntutan yang bukan hak ku…..
Maaf atas perhatian yang pernah tak terhagai….
Aku bersalah tentunya padamu…. Aku juga tak baik untukmu. Tak pernah ada yang sempurna bukan?
Tentang mu….
Terimakasih atas keperdulianmu..
Terimaksih atas kasih sayangmu….
Terimakasih atas perhatianmu….
Terimakasih atas pengertianmu….
Terimakasih karena dirimu pola hidupku mulai berubah lebih baik…. Karena dirimu aku bisa mengerti sedikit wawasan tentang kebenaran, realita dan religi.
Terimakasih karena kau mau mendengarkan ceritaku….
Terimakasih karena kau aku lewati proses pendewasaan diri…
KEANEKARAGAMAN KELELAWAR (ORDO CHIROPTERA) DI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG (Laporan Praktikum Lapangan Mamalogi)
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman alam hayati yang berjajar dari pulau Sumatra sampai Papua. Di antara tumbuhan dan hewan yang sangat beragam,salah satunya adalah kelelawar. Kelelawar di Indonesia sendiri ada lebih dari 200 jenis kelelawar atau sekitar 20% dari semua jenis di dunia yang telah dikenal.
Peranan kelelawar sangat banyak yaitu sabagai mamalia terbang terbesar di dunia, sangat penting dalam pemencaran biji pohon-pohon yang menghasilkan buah. Berperan sebagai pemulihan hutan akibat kebakaran, penebangan hutan dan badai. Kelelawar juga sebagai pembantu dalam penyerbukan buah komersil dan sebagai pengendali hama serangga.
Dari hasil penangkapan yang telah diidentifikasi didapatkan 3 ekor jenis kelelawar yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, Universitas Lampung, yaitu: Cynopterus brachyotis, Cynopterus spinx, Cynopterus horsfieldi.
Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Syap mamalia merupakan hasil modifikasi dari selaput yang berda di tulang lengan. Pada sayap-sayap kelelawar dapat terlihat jelas pembuluh darah yang ada untuk mendistribusikan energy keseluruh bagian tubuhnya. Kelelawar juga memiliki putting susu yang merupakan cirri dari hewan mamalia. Waktu reproduksi hewan ini berlangsung lama karena pada proses perkawinan berlangsung lama, ovulasi, fertilisasi, implantasi dan perkembangan janin juga tertunda. Sehingga satu hewan jantan dapat mengawini lebih dari 2 ekor betina untuk tetap mempertahankan jumlah populasi dari kelelawar ini sendiri.
Kelelawar merupakan hewan nocturnal sehingga waktu penangkapnya pun dilakukan pada pukul 18:00 WIB – 06:00 WIB. Hasil tangkapan dari jarring mistnet kelelawar yang didapatkan jumlahnya sangat melimpah namun masih dalam genus yang sama. Semua species kelelawar yang didapatkan ini merupakan Megachiroptera yaitu kelelawar pemakan buah. Saat diidentifikasi hewan ini cendrung agresif untuk melepaskan diri karena kelelawar ini merasa terancam dan kelaparan. Saat penangkapan berlangsung merupakan jam mencari makan kelelawar.
Kelelawar memiliki kebiasaan torpor yaitu istirahat dan mengumpulkan energy untuk bersiap-siap beraktifitas, sehinggga kelelawar yang sudah terlalu lama masuk dalam katung dalam keaadaan kelaparan membutuhkan waktu topor yang cukup lama saat dilepaskan lagi.
Rata-rata kelelawar yang tertangkap adalah kelelawar dewasa dan berkelamin betina. Fungsi pengukuran panjang femur,tibia,ekor dan jumlah serta bentuk gigi merupakan cara untuk menidentifikasi jenis dari kelelawar yang didapatkan. Massa tubuh dari kelelawar ini rata-rata 50 mg. kelelawar juga di parasiti oleh beberapa kutu. Jumlah kelelawar yang didapatkan berjumlah lebih dari 20 ekor, namun karena keterbatasan praktikan yang ada maka banyak kelelwar yang dilepaskan akibat terlalu banyak dan lama terjerat dimistnet yang dapat menyebabkan luka dan kematian pada kelelawar itu sendiri.
Selasa, 08 Juni 2010
PEMILIHAN JENIS PAKAN PADA RUSA SAMBAR (Cervus unicolor) DI PENANGKARAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Rusa sambar merupakan hewan yang tinggal di daerah padang rumput terbuka, ini terlihat dari perilaku rusa yang menyukai daerah semak-semak ilalang sebagai tempat beristirahat di pagi hari. Pada siang harinya hewan ini lebih menyukai padang ilalang yang berdekatan dengan kolam, ini dikarenakan jika pada siang hari suhu berubah menjadi panas dan untuk mendinginkan tubuh rusa tersebut yaitu melalui cara berkubang dikolam. Selain berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh,berkubang juga berfungsi untuk membersihkan tubuh rusa dari kotoran dan berbagai vector penyakit yang menempel di tubuh rusa. Pada sore hari rusa lebih menyukai tempat di bawah pepohonan, ini dikarenakan rusa hewan diurnal yang butuh istirahat pada malam hari. Oleh sebab itu rusa butuh tempat untuk bernaung atau berlindung dari predator ataupun factor lingkungan yang kurang menguntungkan.
Dari data hasil pengamatan didapatkan lebih banyak rusa yang mencari makan secara soliter dibandingkan berkelompok. Di dalam kandang penangkaran rusa sambar di Unila ini, kebutuhan pakan rusa sudah cukup terpenuhi dengan kemelimpahan sumberdaya pakan yang ada hal ini disebabkan pengamatan yang dilakukan pada musim hujan, namun pada musim panas rusa-rusa mendapatkan pakan tambahan yang telah disediakan oleh petugas yang ada.
Hewan ini lebih memilih makan secara soliter dibandingkan berkelompok untuk menghindari adanya kompetisi serta tidak perlu makan berkelompok Karena tidak adanya predator liar yang mengancam. Dibandingkan dengan rusa betina rusa jantan lebih banyak terlihat aktivitas makannya, secara fisiologis hewan jantan lebih membutuhkan energy lebih banyak untuk proses metabolismenya dibandingkan rusa betina yang menjadi salah satu sebab mengapa rusa jantan lebih banyak mencari makan untuk memenuhi kebutuhan energynya.
Rusa sambar ini juga memilih rumput yang lebih muda untuk dimakan ini disebabkan mencerna rumput muda lebih efektif untuk penggunaan energy yang ada. Untuk mengunyah rumput muda tak perlu banyak mengeluarkan energy yang ada, juga rumput yang muda lebih banyak mengandung vitamin, protein, mineral yang baik untuk metabolisme dibandingkan dengan rumput yang lebih tua (lebih banyak mengandung serat dan sedikit vitamin serta proteinnya). Jumlah gigitan di hitung saat rusa mulai mengambil rumput dan memasukkanya kedalam mulut mengunyahnya ( memamahbiak) sampai dengan ditelan
Walaupun rusa biasanya tetap mendapatkan suplay pakan dari petugas yang ada, rusa-rusa tetap memilih pakan yang ada yaitu lebih memilih memakan daun muda terlebih dahulu dan meninggalkan daun-daun tua yang ada. Rumput yang dimakan oleh rusa adalah rumput teki, Rumput gajah (Pennisetum purpureum) , Lamtoro (Leucaena leucocephalla), daun dan buah ketapang yang jatuh.
Rusa sambar didalam penangkaran ini lebih tertarik dengan adanya pengunjung yang datang. Jika pengunjung mendekatkan diri ke besi pembatas maka rusa akan mendekati untuk mengenalinya dan tertarik dengan makanan yang diberikan pengunjung walaupun seharusnya pengunjung dilarang untuk melakukan itu. Jumlah pengunjung yang datang pun sering menggangu aktivitas dari hewan ini, terkadang hewan ini berhenti dari aktivitas makan karena melihat pengunjung.
Adanya penangkaran rusa sambar di unila merupakan salah satu upaya pelestarian hewan liar yang ada untuk perlindungan dari perburuan yang ada di alam liar. Keuntungan adanya penangkaran ini yaitu melestarikan dan menambah jumlah rusa yang ada karena tingkat reproduksinya cukup berhasil (untuk mengurangi kepunahan). Rusa yang berada di dalam kandang juga terhindar dari predator alami mereka di alam liar. Penyakit dan factor kepunahan pun berkurang, karena sudah terpenuhinya sumberdaya pangan yang ada, tempat bernaung yang cukup luas dengan jumlah rusa yang disesuaikan. Monitoring untuk hewan ini pun dilakukan secara rutin. Untuk mahasiswa sendiri adanya penangkaran rusa ini menjadi salah satu laboraturium untuk melakukan praktikum atau penelitian.
Tentang Kesalahan
Ada kata bijak yg blg " jangan pernah melimpahkan kesalahan kesalahan mu pada orang lain ataupun keadaan " ya nie bener bgt... Coz apapun yg loe jalanin itu pilihan loe.... Seandainya pun pilihan itu kurang tepat blum tentu itu salah ! Yg salah adalah cara pandangnya ja... Atau yg salah tp memang diniatkan untuk salah.. Itu yg salah ! So jgn prnh mgeluh tentang pilihan yg loe jalanin... Nikmatin donk dgn berani... Bukan malah menyalahkan orang lain atau keadaan....
Tentang kesalahan... Kesalahan bukanlah salah jika mau diperbaiki... Yg bnr bukanlah tentang menyalahkan diri sendiri, orang lain ataupun keadaan.. Tapi berusaha mencari SOLUSI MEMPERBAIKI KESALAHAN !!!
Langganan:
Postingan (Atom)